Tagged: pekerja seks komersial Toggle Comment Threads | Pintasan Keyboard

  • sundalpapua 2:11 pm on March 23, 2009 Permalink | Balas
    Tags: pekerja seks komersial, , , ,   

    KPAD: Seks Terselubung di Papua Melibatkan Oknum Pejabat 

    PAPUA | SURYA Online – Ketua Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Papua, drh Constan Karma minta generasi muda ikut memberantas seks terselubung yang akhir-akhir ini terus meningkat.

    Permintaan tersebut dikemukakan Constan, saat berbicara dalam acara dialog regional dan pelatihan kepemimpinan pemuda yang diselenggarakan Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Jayapura, bekerja sama dengan Kantor Menpora di Jayapura, Senin (23/3).

    Ia mengatakan, seks terselubung di Papua, khususnya di Jayapura, kini semakin meningkat dan merupakan salah satu penyebab meningkatnya penyebaran virus HIV/Aids, sehingga perlu segera diberantas. Transaksi seks terselubung ini, lanjut Constan, banyak dilakukan melalui telpon genggam (hp), sehingga sulit diketahui.

    Bahkan, dari hasil pemantauan KPAD Papua di Jayapura, seks terselubung itu dilakukan di hotel-hotel, tempat-tempat sepi di alam bebas dan melibatkan oknum-oknum pejabat, ujarnya.

    Menurut Constan, kondisi ini tidak boleh dibiarkan, tetapi perlu segera diambil langkah-langkah penertiban, karena selain merusak moral generasi muda juga merupakan penyebab meningkatnya penyebaran HIV/Aids di Papua. Untuk itu, ia meminta generasi muda di Papua, ikut membantu pihaknya dalam memberantas penyakit sosial masyarakat ini agar tidak terus berkembang.

    Kasus ini, tambah Constan, sudah dilaporkan pihaknya kepada Kapolda Papua untuk segera ditindak-lanjuti, guna mencegah penularan virus HIV/Aids di Papua yang setiap tahun perkembangannya sangat memprihatinkan.

    Ia juga mengatakan, pengidap HIV/Aids di Papua, kebanyakan adalah generasi muda yang berusia 20-26 tahun, menyusul para ibu rumah tangga yang ditularkan para suami.

    Constan menambahkan, jumlah pengidap HIV/Aids di Papua sampai 30 September 2008m, tercatat sebanyak 4.305 penderita yang tersebar di hampir semua kabupaten yang ada di provinsi itu.

    Dijelaskannya, semua pengidap HIV/Aids di Papua, banyak ditemukan di lokalisasi, tetapi sekarang, justru di lokalisasi semakin berkurang dan malah ibu rumah tangga yang lebih banyak terinveksi virus yang mematikan itu.

    Dalam waktu dekat KPAD Papua, akan melakukan kampanye anti HIV/Aids di atas kapal penumpang yang melayari seluruh kabupaten dan kota di Tanah Papua. ant

     
  • sundalpapua 11:44 am on February 19, 2009 Permalink | Balas
    Tags: pekerja seks komersial, , ,   

    Penjual Pinang di Jalan-Jalan Sepanjang Sentani, Abepura, Jayapura adalah Penjajah Seks 

    Pada suatu malam, saya bersama dua teman saya yang berasal dari Makasar sedang berjalan menuju ke Jayapura. Kami baru pulang dari ambil kayu balok di Genyem.

    Saat kami jalan, teman yang adalah orang Makasar yang memang lahir dan besar di Timika itu bercakap-cakap dengan saya. Saya sendiri tidak tahu betul kondisi di Jayapura, jadi saya minta dia antar saya langsung dari  tempat penjualan kayu menuju ke salah satu hotel di Jayapura.

    Mereka berdua tanya, “Sobat, nanti malam ko tidur sendiri, perlu teman ka?” Saya jawab, “Kalian bisa tidur sama-sama to? Atau maksudnya teman perempuan?” Mereka jawab, “Sudah tahu baru tanya lagi.” Saya bilang mereka, “Kalau tau carikan to?”

    Mereka dua langsung, masih di Sentani juga, singgal di salah satu tempat penjualan pinang di Jalan Kemiri, Sentani, Jayapura. Saya kaget karena saya pikir mereka berdua mau beli pinang. Atau mereka mau belikan pinang buat saya? Saya bilang, “Saya tidak makan pinang, sobat!” Mereka dua balas, “Bukan ini pinang kaki dua yang kami mau beli, bukan pinang batang satu. Dua-dua makan mentah, dua-dua badarah, tapi yang satunya berkaki satu dan satunya berkaki dua. Yang dijual di sini kaki satu dan kaki dua juga.”

    Mendengar itu, saya menjadi takut dan gementar, jantung berdebar. Mereka berhenti begitu saja, lalu mereka memberikan kode, “Naik ke mobil.” Mereka lihat kami bertiga, jadi, cewek penjual pinang itu bilang, “Eh, saya panggil teman lagi e?” Lalu teman Makasar ini bilang, “Tidak usah, ko saja, macam baru kenal saaja. Nanti ko pulang besok, kami antar, cepat sudah.”

    Begitu dia naik, ternyata dia masih bisa mengenal saya, dia bilang, “Eh, kakak dari Timika ka?” Saya jawab, “Ya!, tahu dari siapa atau dari mana?” Dia jawab, macam saya pernah lihat di Hotel Sheraton Timika. Ooooooooooh, rupanya cewek ini sering dibawa ke sana juga.

    Setelah melaju ke Abepura, kedua teman Makassar ini tiba lagi di depan Mall Besar di Abepura, saya lupa namanya, di Kali Acai itu. Di depan itu, persis depan Bank BNI pu ATM itu, ada penjual pinang juga. Kedua teman Makassar ini berhenti di situ. Lalu memberikan kode kepada dua orang perempuan Papua di  situ juga. Kali ini mereka bersama dua orang lelaki, dan seorang perempuan yang usianya sudah tua. Rupanya perempuan tua ini berpura-pura jadi orang tua penjualan pinang berkaki satu, padahal ia mama dari penjualan pinang berkaki dua.

    Perempuan dua itu naik lagi. Kami terus lanjut ke Jayapura, sampai ke Papua Trade Centre dan ketiga perempuan dan kedua teman Makassar itu pulang pagi juga.

     
  • sundalpapua 1:34 pm on March 27, 2008 Permalink | Balas
    Tags: pekerja seks komersial, ,   

    75 Juta Pria Asia Pelanggan Seks Komersial 

    PERKEMBANGAN penyakit AIDS dan infeksi HIV di Asia tempaknya makin memprihatinkan dan mengancam pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.

    Kekhawatiran ini tidak terlepas dari fakta di lapangan bahwa saat ini ada lebih dari 10 juta wanita di Asia bekerja sebagai penjaja seks dan sedikitnya 75 juta pria menjadi pelanggan setianya.

    Data yang cukup mencengangkan ini dirilis oleh Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) lewat sebuah laporannya Rabu (26/3) kemarin. PBB mengatakan pemerintah negara-negara di Asia telah gagal mengendalikan epidemik ini dan seharusnya melakukan upaya lebih serius dalam membatasi derasnya gelombang kecenderungan pria yang memuaskan nafsunya lewat jasa prostitusi.

    Tidak seperti di Afrika, ungkap laporan itu, penyebaran epidemik di Asia ini belum merata dan mungkin dapat dikontrol jika upaya pencegahan dipusatkan pada infeksi yang berkaitan dengan prostitusi, penggunaan obat-obat terlarang dan homoseksualitas.

    ¨Program-program untuk meningkatkan penggunaan kondom di antara pekerja seks akan lebih berarti ketimbang upaya pencegahan lainnya dalam mengendalikan infeksi HIV di Asia,¨ ungkap laporan yang dikeluarkan Komisi AIDS di Asia.

    ¨Oleh karena kebanyakan pria pelanggan prostitusi adalah mereka yang telah menikah atau pun belum, terdapat angka signifikan wanita yang hanya berhubungan intim dengan suaminya menjadi tertular HIV. Tujuan efektif dari pencegahan infeksi HIV pada pasangan para pria ini belum dikembangkan di Asia, padahal jelas-jelas sangat penting,¨ tambah laporan tersebut.

    Laporan itu juga menyatakan para politisi benar-benar gagal untuk mengambil peran dalam mengendalikan diskriminasi dan hal-hal tabu yang berkaitan dengan HIV yang bertentangan dengan diskusi publik soal seks dan seksualitas.

    Sekretaris Jendral PBB, Ban Ki-moon, yang merilis laporan itu di new York, mengaku merasa malu atas stigma-stigma yang masih merongrong HIV di Asia. Ia juga prihatin dengan pengaruhnya terhadap ekonomi di wilayah itu. Di banyak negara Asia, prostitusi dan homoseksualitas adalah salah satu hal yang dilegalkan.

    ¨AIDS telah menjadi penyebab utama terbesar akan hilangnya hari-hari kerja dan kematian yang berkaitan dengan penyakit ini. Kami melihat awal dari lingkaran setan, yang menyebabkan ancaman terhadap pertumbuhan ekonomi dan kebangkitan sosial serta menyebabkan lebih banyak lagi infeksi,¨ ujarnya.

    Laporan itu juga mengatakan bahwa prostitusi adalah penyebab utama dari kasus infeksi baru dan terdapat sekitar 4,9 juta orang yang mengidap HIV di Asia tahun lalu.
    Sent from Indosat BlackBerry powered by

     
c
Compose new post
j
Next post/Next comment
k
Previous post/Previous comment
r
Balas
e
Edit
o
Show/Hide comments
t
Pergi ke atas
l
Go to login
h
Show/Hide help
shift + esc
Batal